Masalah Sosial: Kemiskinan di Indonesia
Media Pendidikan - Pada kesempatan yang berbahagia ini, admin memutuskan untuk mengangkat tema pembahasan mengenai masalah-masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Adapun masalah yang dimaksud adalah Kemiskinan di Indonesia. Semoga bisa memberi manfaat untuk kita semua.
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah Sosial: Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan merupakan suatu masalah bagi Negara-negara di seluruh dunia,
kemiskinan merupakan penyakit sosial ekonomi bagi Negara berkembang dan
Negara maju seperti Inggris dan Amerika. Di Inggris kemiskinan terjadi
sekitar tahun 1700 pada masa kebangkitan revousi di Eropa. Amerika
Serikat sendiri mengalami kemiskinan pada tahun 1930-an, saat itu
ekonomi mereka mengalami depresi dan resesi ekonomi yang hebat namun
setelah tiga puluh tahun kemudian mereka tercatat menjadi Negara
Adidaya dan terkaya di dunia.
Pada kesempatan ini penyusun mencoba memaparkan secara spesifik
kemiskinan di Indonesia. Terdapat dua kondisi yang menyebabkan
terjadinya kemiskinan, yaitu kemiskinan alami dan kemiskinan buatan.
Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,
penggunanaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan buatan
terjadi karena imbas dari para birokrat kurang kompeten dalam penguasaan
ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia sehingga mengakibatkan
susahnya untuk keluar dari masalah kemiskinan tersebut.
Kemiskinan sendiri adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Tingkat kemiskinan pada tahun ini diprediksi akan lebih tinggi
dibandingkan target pemerintah yakni sebesar 10,5 persen. Salah satu
penyebabnya adalah shock akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi di pekan ketiga Juni 2013.
"Nanti September BPS akan merilis survei. Berapa jumlahnya, saya
kurang tahu persis. Mungkin ada tambahan satu sampai dua persen (jumlah
penduduk miskin)," ujar Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta, Ahad
(18/8).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin per Maret
2013 mencapai 28,07 juta atau 11,37 persen dari total penduduk
Indonesia. Angka tersebut mengalami penurunan 0,52 juta dibandingkan
dengan penduduk miskin per September 2012 sebesar 28,59 juta (11,66)
persen.
Beberapa faktor penyebab turunnya angka kemiskinan antara lain inflasi
berdasarkan komponen umum secara kumulatif relatif rendah, upah harian
nominal buruh tani dan bangunan yang meningkat serta stabilnya harga
beras. Secara keseluruhan garis kemiskinan meningkat dari Rp 259.520 per
kapita per bulan pada September 2012 menjadi Rp 271.626 per kapita per
bulan pada Maret 2013. Selama periode September 2012-Maret 2013,
jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,18 juta orang
(dari 10,51 juta pada September 2012 menjadi 10,33 juta pada Maret
2013).
Sedangkan di daerah pedesaan berkurang 0,35 juta (dari 18,09 juta pada
September 2012 menjadi 17,74 juta pada Maret 2013). Berturut-turut,
pada 2009, BPS mencatat jumlah penduduk miskin 32,53 juta atau 14,15
persen, kemudian pada 2010 31,02 juta atau 13,33 persen, Maret 2011
30,02 juta atau 12,49 persen, September 2011 29,89 juta atau 12,36
persen dan Maret 2012 29,13 juta atau 11,96 persen.
Dengan tingginya inflasi beberapa bulan belakangan, Arif memperkirakan
tingkat kemiskinan akan berada di atas 12 persen. Terkait target
pemerintah yakni 10,5 persen, Arif menilai itu adalah batas atas di
mana batas bawahnya adalah 8,0 persen.
Penyebab Timbulnya Kemiskinan di Indonesia
Salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Institut Manajemen Zakat (IMZ) mengidentifikasi terdapat 4 (empat) problem SDM yang dialami oleh keluarga miskin.
-Pertama,
Keluarga miskin tidak mampu membiayai anaknya di sekolah negeri karena
tingginya biaya SPP, harga buku dan seragam serta biaya ujian reguler,
ujian negara dan sebagainya.
-Kedua, Anak-anak keluarga miskin
jarang bisa masuk ke sekolah negeri karena rendahnya kemampuan mereka
sehingga tidak memenuhi persyaratan nilai minimum yang dikehendaki.
-Ketiga, Sudah lulus SMA tidak mendapat pekerjaan yang sesuai karena kurangnya bekal ketrampilan yang memadai.
-Keempat, Kesenjangan antara masyarakat elit berpendidikan dengan si miskin yang kurang berpendidikan semakin lebar.
Menghadapi kondisi yang semakin sulit dewasa ini diperlukan strategi. Pengembangan SDM Bagi Masyarakat Miskin. Kendati, pada dasarnya dengan
adanya kebijakan nasional tentang Wajib Belajar 9 tahun yang terkait
dengan seluruh penduduk merupakan hal yang mendasar bagi pengembangan
SDM. Karena dengan adanya program tersebut seyogyanya kita akan dapat
mengambil kesimpulan bahwa di Indonesia 100% penduduk telah mengenyam
pendidikan selama 9 tahun.
Menghadapi berbagai persoalan yang dialami keluarga miskin, maka
tulisan ini mengkaji tentang “Strategi Pengembangan SDM Bagi Masyarakat
Miskin”. Melalui pengembangan SDM ini diharapkan persoalan kemiskinan
dapat diatasi. Hal ini juga dkuatkan oleh kajian Asian Development Bank
(ADB). Menurut ADB, Sumber daya manusia seringkali merupakan satu
satunya aset yang dimiliki kaum miskin, dan perkembangannya memiliki
kepentingan yang mendasar dalam pengurangan kemiskinan. Membangun
keahlian-keahlian yang dapat dipasarkan, melindungi kaum miskin terhadap
bahaya dan resiko kesehatan, serta menghapus praktek-praktek
membahayakan seperti penggunaan tenaga anak, merupakan inti dari
pengembangan sumber daya manusia. Adalah perlu untuk memastikan
relevansi, kualitas dan kuantitas jasa-jasa layanan sosial untuk
meningkatkan produktifitas dan partisipasi
seluruh anggota masyarakat. Sebaiknya dalam kontes yang lebih luas ,
lebih baik pemerintah menyediakaaan lapangan kerja bagi masyarakat yang
tidak mempunyai pekerjaan.dan dari tersedianya lapangan kerja kemiskinan
di Indonesia bisa di kurangi.