Gerakan mahasiswa 1998 yang punya andil dalam menumbangkan rezim Soeharto adalah suatu gerakan sosial. Maka sebelum membahas peran dan pengaruh pers mahasiswa dalam gerakan mahasiswa 1998, akan coba diulas di sini beberapa konsep tentang status dan peran sosial.
Masyarakat dapat dipandang terdiri dari seperangkat posisi-posisi sosial. Posisi sosial ini dinamakan status. Farley [1992] mengungkapkan, ada berbagai macam status berdasarkan cara memperolehnya. Pertama, status yang diperoleh begitu saja tanpa suatu usaha tertentu dari orang
bersangkutan (ascribed status). Misalnya, status yang diterima begitu
saja ketika orang terlahir sebagai laki-laki atau perempuan
(jenis kelamin), berkulit putih atau berkulit hitam (ras), dan
karakteristik keluarga tempat orang itu dilahirkan. Kedua, status yang
diperoleh setidaknya sebagian melalui upaya tertentu atau perjuangan dari orang bersangkutan (achieved status). Seperti: jabatan di kantor, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan. Status mahasiswa tentu termasuk kategori kedua ini.
Ada berbagai faktor yang menentukan suatu kedudukan sosial atau status. Antara lain: kelahiran, unsur biologis, harta kekayaan, pekerjaan, agama. Kedudukan sosial seseorang dalam masyarakat tidak ditentukan oleh satu faktor saja. Bisa
terjadi, beberapa faktor sekaligus menentukan kedudukan sosial
seseorang atau suatu golongan, sehingga sulit menentukan faktor mana
yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kedudukan sosial.
Setiap status sosial terkait dengan satu atau lebih peran sosial. Menurut Horton dan Hunt [1993], peran (role) adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Sedangkan status/kedudukan itu sendiri adalah suatu peringkat atau posis seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lainnya. Setiap orang mungkin memiliki
sejumlah status dan diharapkan mengisi peran yang sesuai dengan status
itu. Dalam arti
tertentu, status dan peran adalah dua aspek dari gejala yang sama.
Status adalah seperangkat hak dan kewajiban, sedangkan peran adalah
pemeranan dari perangkat kewajiban dan hak-hak tersebut.
Mahasiswa merupakan sekelompok orang-orang terdidikyang menjadi bagian dari masyarakat dan negara.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus
diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen
terhadap nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh
mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa dimungkiri,
mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.
Perubahan yang cepat dalam realitas politik
dan sosial di negara ini menuntut sikap taktis dan strategis dari semua
pihak, termasuk mahasiswa. Sikap ini tidak harus melalui
gerakan-gerakan frontal dan radikal yang berlebihan, mengingat sekarang
ini banyak muncul pandangan atau perkataan sinis terhadap mahasiswa,
seperti mereka dibayar atau mereka ditunggangi. Karena itu, kepedulian
dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan
keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah
keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di
perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial
ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran
dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi
esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi
jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa.
Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen
pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap
perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap
menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan
No comments:
Post a Comment