Wednesday, 11 January 2017

PENGORGANISASIAN

     Teori Organisasi

1. Menurut "ERNEST DALE"
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

2. Menurut "CYRIL SOFFER"
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

3. Menurut "KAST & ROSENZWEIG"
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

4. Menurut “M. dahlan Al Barry” , Kamus Modern Bahasa Indonesia
Organisasi merupakan penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan, sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
    


Departementalisasi

Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau departementalisasi.

Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :

1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.

2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.




RENTANG MANAJEMEN (SPAN OF MANAGEMENT)

Rentang manajemen mengarah pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin banyak individu yang diawasi semakin besar rentang manajemen dan semakin sedikit individu yang diawasi semakin sedikit rentang manajemen

Rentang Manajemen dinamakan juga :

1.Rentang kekuasaan (span of authorithy)
2.Rentang pengawasan (span of control)
3.Rentang supervisi (span of supervision)
4.Rentang tanggung jawab (span of responsibility)

Perancangan Rentang Manajemen :

Pandangan Kontingensi
Harnold Koontz mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari ukuran rentang manajemen individual :

1.Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak
2.Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif
3.Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan rumit
4.Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan aktivitas pekerja yang lainnya
5.Perencanaan menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya dengan aktivitas bawahan mereka


Graicunas dan Rentang Manajemen

V.A. Graicunas memberikan konstribusi terhadap rentang manajemen dimana kontribusi ini adalah pengembangan suatu rumusan untuk menentukan jumlah hubungan yang mungkin antara wirausahawan dengan bawahannya ketika jumlah bawahannya diketahui.
Rumusannya :
2
C = n ( --- + n -1)
2


ket : C : jumlah total hubungan
n : jumlah bawahan yang diketahui


Ketinggian Bagan Organisasi

Terdapat hubungan terbatas antar rentang manajemen dengan ketinggian bagan organisasi, semakin besar ketinggian bagan organisasi kewirausahaan semakin kecil rentang manajemen dalam organisasi kewirausahaan tersebut, demikian pula sebaliknya semakin rendah maka semakin besar rentang manajemen.

Bagan organisasi dengan bagan ketinggian yang rendah biasanya ditunjuk sebagai datar (flat) dan yang besar ditunjukkan sebagai tinggi (tall).


Hubungan Skalar (Scalar Relationship)


Hubungan Skalar menunjuk pada rantai komando (chain of command)
Konsep hubungan skalar atau rantai komando berhubungan dengan konsep kesatuan perintah.

Konsep kesatuan perintah (unity of command) menyatakan bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan.



Pengorganisasian Aktivitas Individu


A. Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab mungkin adalah metode penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin dengan kemampuannya. 

Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab adalah:
1. Pembagian kerja
2. Menegaskan aktivitas kerja dari menejemen
3. Bertanggung jawab

B. Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Penegasan aktivitas-aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnya dengan pembagian aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer. Arti penting dari penegasan ini didukung oleh kenyataan bahwa manajer mempengaruhi bagian terbesar dari sumber daya-sumber daya salam system manajemen dibandingkan dengan individu non manajer.
Derajat tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukan dengan menganalisa sikap mereka kepada dan memimpin bawahan, perilaku mereka dengan tingkatan manajemen yang lebih tinggi, perilaku mereka dengan kelompok-kelompok lain, sikap dan nilai-nilai pribadi.

C. Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkan.wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penetuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam system. 

D. Jenis-jenis Wewenang
Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam organisasi, yaitu wewenang lini, wewenang staf, wewenang fungsional. Tiap tipe wewenang yang ada dalam organisasi tersebut hanya bisa membuat individu bisa melaksanakan tipe tanggung jawab yang berbeda yang telah dibebankan pada mereka.

E. Sentralisasi dan Desentralisas
Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relative dan jumlah wewenang relative yang didelegasikan kepada bawahan dari satu organisasi dan organisasi lainnya. Dalam prakteknya, adalah hal yang biasa jika pendelegasian ada dan tidak ada dalam suatu organisasi. Pendelegasian ada dalam sebagian besar organisasi tetapi dalam berbagai tingkatan. 
Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum).




Sumber:
http://elearning.gunadarma.ac.id
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id

PERENCANAAN ORGANISASI

JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI :
Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan operasional.


1. Perencanaan Strategis
   Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya. 
  Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
 Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.
  Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2. Perencanaan Taktis / Taktik
   Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
   Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3. Perencanaan Operasional
  Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
  Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.
  Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
   Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4. Perencanaan Normatif
  Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
  Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan



TINGKAT MANAJEMEN

1. Manajemen Puncak (Top Level Management) – Tingkat-tingkat Manajemen
Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam sebuah organisasi, yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang posisi dalam manajemen puncak  adalah: direktur, presiden direktur, dewan direksi, dan sebagainya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)

Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya kepada top manajer. Sebutan orang yang memegang posisi dalam manajemen menengah adalah: kepala departemen, kepala pengawas, dan sebagainya.

3. Manajemen Lini Pertama (First Level/First Line Management)

Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen lini pertama ini dikenal dengan istilah operasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor).




Pendekatan Dalam Perencanaan
Terdapat berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses penyusunan perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
–  Pendekatan perncanaan Inside – out Dan perencanaan outside – in.
–  Pendekatan perencanaan Top – Down dan perencanaan bottom – up.
–  Pendekatan perncanaan contingency

7 Alat Perencanaan :

Affinity Diagram (Diagram Afinitas)

Affinity Diagram ini digunakan untuk melakukan pengumpulan ide-ide, masalah, opini dan gagasan yang berjumlah besar kemudian mengelompokannya sesuai dengan hubungan alamiahnya. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Antropologi Jepang yang bernama Kawakita Jiro pada tahun 1960-an sehingga Affinity Diagram juga dikenal sebagai Metode KJ. Pengumpulan ide-ide, masalah, gagasan maupun opini ini dilakukan dengan cara Brainstorming (curah pendapat). 

Relations Diagram (Diagram Hubungan)

Relations Diagram atau Diagram Hubungan adalah alat yang digunakan untuk menunjukan hubungan sebab akibat yang saling terkait dan faktor-faktor yang terlibat dari berbagai masalah yang kompleks. Relations Diagram ini juga dapat membantu kita dalam menganalisis hubungan alamiah di antara berbagai aspek yang berbeda dari suatu situasi yang kompleks. Relations Diagram (Diagram Hubungan) juga disebut dengan Network Diagram (Diagram Jaringan Kerja). 

Tree Diagram (Diagram Pohon)

Tree Diagram atau Diagram Pohon adalah suatu alat yang digunakan untuk memecahkan masalah atau kategori yang luas menjadi tingkatan atau sub-komponen yang lebih rinci dan detail. Tree Diagram merincikan suatu keadaan umum menjadi lebih spesifik. Tree Diagram ini dikenal juga dengan nama Systematic Diagram (Diagram Sistematik) atau Hierarchy Diagram (Diagram Hirarki). Tree Diagram

Matrix Diagram

Matrix Diagram menunjukan hubungan antara 2, 3 atau 4 kelompok informasi sehingga dapat memberikan informasi tentang kondisi hubungan tersebut seperti kekuatan hubungan, pengukuran dan peranan dari berbagai individu.

Matrix Data Analysis Chart

Matrix Data Analysis Chart merupakan alat yang digunakan untuk megambilkan data yang ditampilkan dalam diagram X,Y standar sehingga lebih mudah untuk menunjukan kekuatan hubungan antar variable yang dibandingkan.  Matrix Analisis Data membantu kita dalam mengklasifikasikan Item-item dengan cara meng-identifikasikan 2 karakteristik utama yang umum (common) dengan semua Item yang diteliti.
Alat ini sering digantikan oleh Prioritization Matrix. Matrix Data Analysis Chart

Arrow Diagram (Diagram Panah)

Arrow Diagram digunakan dalam menunjukan urutan tugas yang harus dikerjakan dalam suatu proyek , rentang waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas, perencanaan jadwal keseluruhan proyek dan kemungkinan masalah-masalah yang akan muncul serta solusi-solusi untuk permasalahan tersebut. Arrow Diagram ini juga sering disebut dengan Activity Network Diagram. Arrow Diagram

Process Decision Program Chart (PDPC)

Process Decision Program Chart atau PDPC ini merupakan alat perencanaan yang digunakan untuk merincikan tugas-tugas ke dalam bentuk Hirarki atau Diagram Pohon (Tree Diagram). Process Decision Program Chart (PDPC) mengidentifikasikan resiko, konsekuensi kegagalan dan tindak kontigensi yang harus dilakukan.Process Decision Program Chart


Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
T. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).
Sri Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007).

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :

1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong. 
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja

Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.



TEKNIK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan bisa dibagi
menjadi dua kategori luas : 

(1) Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job teckniques for develoving skill), dan 
(2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill).
Teknik tertentu yang diajukan pada pengembangan keterampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing activities). Format il dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbpaling umum bagi permainan manajemen membutuhkan suatu kelompok kecagai keputusan manajemen.


1. Evaluasi Program Pelatihan., Sesudah program pelatihan selesai program tersebut hendaknya dievaluasi keefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasi biaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak. Biaya-biaya termasuk bahan, waktu bagi pelatihan, dan kehilangan produksi akibat individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Pada dasarnya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah ia memenuhi kebutuhan di mana program tersebut dirancang.
2. Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal), sesudah individu direkrut, diseleksi dan dilatih, tugas membuat mereka menjadi individu yang produktif dalam organisasi belumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewiraswastaan adalah penilaian hasil kerja. Satu dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota organisasi kewiraswastaan mengenai seberapa baik mereka bisa menjadi lebih produktif. Kelemahan potensialnya adalah 

  (1) individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisa             memandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa –            hukuman (reward punishment situation); 
  (2) penekanan penilaian hasil kerja bisa menunda penyelesaian           kertas kerja bukannya mengkritik hasil kerja individu; dan 
  (3) menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketika        pengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.



Pengertian Motivasi

Motivasi, dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang (Kimble, et al, 1984). Motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebu-tuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian terwu-jud dalam bentuk perilaku nyata. Secara garis besar, teori motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,yaitu: 1) Teori Kepuasan (Maslow, Herzberg dan MC Celland ); 2) Teori Proses (Vroom) (Gibson,et al, 1982).


Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal sering disebut juga komunikasi intrapribadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi yang terjadi dalam diri individu ini juga berfungsi sebagai:
a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan.
b. Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Komikasi Interpersonal ialan komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi antara lain dengan melalui: pesawat telfon, atau radio. Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Dibawah ini Efektivitas antarpribadi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
– Efektifitas Perspektif Humaris, cirri-ciri efektifitas ini ialah:
a. Keterbukaan (openness)
b. Empati (empathy)
c. Dukungan (supportiveness)
d. Rasa positif (positiveness)
e. Kesetaraan (equality)
– Efektifitas Perspektif Pragmatis, ciri-cirinya ialah:
a. Bersikap yakin
b. Kebersamaan
c. Manajemen interaksi
d. Orientasi pada orang lain.
3. Komunikasi kelompok
Menurut (Michael Burgoon, 1978) komunikasi kelompok ialah: interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagi informasi, pemecahan maasalah yang mana anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
Sedangkan menurut (Goldberg, 1975) komunikasi kelompok ialah suatu bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok secara umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi individu untuk memiliki susunan rencana tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
Media komunikasi kelompok ini ialah seperti Seminar dengan tujuan membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara kemudian meminta pendapat.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi Massa ialah suatu proses dimana suatu organisasi memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas, atau suatu proses komunikasi dimana pesan dari media dicari digunakan dan dikonsumsi oleh audiens. Oleh karena itu, komunikasi massa mempunyai karekteristik utama yaitu MEDIA MASSA sebagai alat penyebaran pesannya.
Fungsi komunikasi Massa itu sendiri ialah:
– Sebagai Informasi : kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
Contoh :
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan salah satu upaya pencegahan gondok endemic.
– Sebagai Sosialisai: menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif .
– Motivasi
– Bahan diskusi
– Pendidikan
– Kemajuan budaya
– Hiburan
– Integrasi


REFERENSI:
• Verderber, Rudolph F. (2005). “Chapter 4: Communicating through Nonverbal Behaviour”. Communicate! (edisi ke-edisi ke-11). Wadsworth. ISBN 0-534-73936-4.
• Indah Kusumastuti, Yatri (2009). “Chapter 2: Komunikasi dalam Organisasi”. Komunikasi Bisnis (edisi ke-edisi ke-1). IPB Press. ISBN 978-979-493-205-6.
• Templat:Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. ; ilmu komunikasi suatu pengantar ; PT Remaja Rosdakarya ; Bandung

• http://elearning.gunadarma.ac.id