Wednesday, 11 January 2017

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :

1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong. 
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja

Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.



TEKNIK PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

Teknik pengembangan keterampilan dalam program pelatihan bisa dibagi
menjadi dua kategori luas : 

(1) Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan keterampilan (on the job teckniques for develoving skill), dan 
(2) teknik ruang kelas untuk mengembangkan keterampilan (classroom techniques for develoving skill).
Teknik tertentu yang diajukan pada pengembangan keterampilan dalam ruang kelas termasuk berbagai tipe permainan manajemen (management games) dan suatu macam aktivitas permainan peranan (role playing activities). Format il dari siswa latihan untuk membuat dan kemudian mengevaluasi berbpaling umum bagi permainan manajemen membutuhkan suatu kelompok kecagai keputusan manajemen.


1. Evaluasi Program Pelatihan., Sesudah program pelatihan selesai program tersebut hendaknya dievaluasi keefektivitasannya. Karena program pelatihan merupakan suatu investasi biaya, manajemen hendaknya mendapatkan hasil pengembalian yang layak. Biaya-biaya termasuk bahan, waktu bagi pelatihan, dan kehilangan produksi akibat individu yang dilatih dan bukannya bekerja. Pada dasarnya, program pelatihan harus dievaluasi untuk menentukan apakah ia memenuhi kebutuhan di mana program tersebut dirancang.
2. Penilaian Hasil Kerja (Performance Appraisal), sesudah individu direkrut, diseleksi dan dilatih, tugas membuat mereka menjadi individu yang produktif dalam organisasi belumlah selesai. Langkah keempat dalam proses penyediaan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewiraswastaan adalah penilaian hasil kerja. Satu dari tujuan utamanya adalah untuk memberikan umpan balik pada anggota organisasi kewiraswastaan mengenai seberapa baik mereka bisa menjadi lebih produktif. Kelemahan potensialnya adalah 

  (1) individu yang terlibat dalam penilaian hasil kerja bisa             memandang penilaian tersebut sebagai situasi balas jasa –            hukuman (reward punishment situation); 
  (2) penekanan penilaian hasil kerja bisa menunda penyelesaian           kertas kerja bukannya mengkritik hasil kerja individu; dan 
  (3) menghasilkan beberapa tipe reaksi negatif dari bawahan ketika        pengevaluasi memberikan suatu komentar negatif.



Pengertian Motivasi

Motivasi, dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang (Kimble, et al, 1984). Motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebu-tuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian terwu-jud dalam bentuk perilaku nyata. Secara garis besar, teori motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,yaitu: 1) Teori Kepuasan (Maslow, Herzberg dan MC Celland ); 2) Teori Proses (Vroom) (Gibson,et al, 1982).


Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal sering disebut juga komunikasi intrapribadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi yang terjadi dalam diri individu ini juga berfungsi sebagai:
a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan.
b. Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya.
2. Komunikasi Interpersonal
Komikasi Interpersonal ialan komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau melalui media komunikasi antara lain dengan melalui: pesawat telfon, atau radio. Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Dibawah ini Efektivitas antarpribadi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
– Efektifitas Perspektif Humaris, cirri-ciri efektifitas ini ialah:
a. Keterbukaan (openness)
b. Empati (empathy)
c. Dukungan (supportiveness)
d. Rasa positif (positiveness)
e. Kesetaraan (equality)
– Efektifitas Perspektif Pragmatis, ciri-cirinya ialah:
a. Bersikap yakin
b. Kebersamaan
c. Manajemen interaksi
d. Orientasi pada orang lain.
3. Komunikasi kelompok
Menurut (Michael Burgoon, 1978) komunikasi kelompok ialah: interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagi informasi, pemecahan maasalah yang mana anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
Sedangkan menurut (Goldberg, 1975) komunikasi kelompok ialah suatu bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok secara umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi individu untuk memiliki susunan rencana tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
Media komunikasi kelompok ini ialah seperti Seminar dengan tujuan membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara kemudian meminta pendapat.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi Massa ialah suatu proses dimana suatu organisasi memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas, atau suatu proses komunikasi dimana pesan dari media dicari digunakan dan dikonsumsi oleh audiens. Oleh karena itu, komunikasi massa mempunyai karekteristik utama yaitu MEDIA MASSA sebagai alat penyebaran pesannya.
Fungsi komunikasi Massa itu sendiri ialah:
– Sebagai Informasi : kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
Contoh :
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan salah satu upaya pencegahan gondok endemic.
– Sebagai Sosialisai: menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif .
– Motivasi
– Bahan diskusi
– Pendidikan
– Kemajuan budaya
– Hiburan
– Integrasi


REFERENSI:
• Verderber, Rudolph F. (2005). “Chapter 4: Communicating through Nonverbal Behaviour”. Communicate! (edisi ke-edisi ke-11). Wadsworth. ISBN 0-534-73936-4.
• Indah Kusumastuti, Yatri (2009). “Chapter 2: Komunikasi dalam Organisasi”. Komunikasi Bisnis (edisi ke-edisi ke-1). IPB Press. ISBN 978-979-493-205-6.
• Templat:Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. ; ilmu komunikasi suatu pengantar ; PT Remaja Rosdakarya ; Bandung

• http://elearning.gunadarma.ac.id

No comments:

Post a Comment